Sabtu, 20 Agustus 2011

Banyak Makan atau CUKUP makan?

Di kantor, suami saya ditanya teman sekantornya: kalo pake metode BLW, anak bisa banyak makan nggak?
Waktu itu suami saya ngga langsung bisa jawab. Barulah di rumah dia bertanya pada saya. Mungkin pertanyaan ini juga ada di benak Anda. Ini jawaban saya:
Meskipun mungkin ada beberapa literatur yang menyebutkan seberapa porsi makan bayi yang seharusnya, tapi seperti konsumsi ASI sebagai makanan utamanya, saya yakin tiap bayi kebutuhan makannya berbeda-beda. Seperti yang disebutkan dalam buku BLW, takaran makan untuk manusia adalah se-kepalan tangannya, begitu pula bayi. Porsi makan bayi akan bertambah seiring membesarnya ukuran tangannya. Pencernaan bayi berukuran lebih kecil daripada pencernaan orang dewasa, sehingga dia akan lebih cepat kenyang sekaligus lebih cepat lapar. Sehingga kecenderungannya, bayi akan makan 'sedikit-sedikit' tapi sering. Menurut saya, 3 kali sehari tidak cukup. Tapi kebutuhan makan pada bayi, terutama yang masih di bawah umur 1 tahun yang utama masih dari ASI. MPASI hanya beperan sebagai PENDAMPING, bukan asupan utama. 

Nah, kembali menjawab pertanyaan yang saya jadikan judul artikel ini: Banyak Makan atau makan SECUKUPNYA? eating much or eating enough? IMHO, saya pilih makan SECUKUPNYA. Seperti yang diajarkan Nabi Muhammad: makanlah sebelum lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang. Jadi, banyak makan belum tentu baik. Yang penting, porsi makan mencukupi kebutuhan bayi, dengan gizi seimbang, dan yang paling penting: menyehatkan. Kalau Anda berharap, bayi Anda masih segemuk dulu di 6 bulan pertamanya, coba lihat tingkah polahnya juga. Setelah 6 bulan, kalori dari makanan juga akan terbuang untuk merangkak, belajar jalan, dan sebagainya, sedangkan dulu dia baru bisa menangis saja. Kebiasaan tidak banyak makan, tapi makan secukupnya, jika dimulai sejak bayi dan terbawa sampai dewasa akan andil dalam mencegah obesitas. 

Lalu, bagaimana kita tahu bahwa bayi sudah cukup makan?
Menurut Gill Rapley sih, kalo memang bayi sudah terbiasa membuat keputusan makan sejak 6 bulan, makin lama dia akan dengan jelas menunjukkan kalo dia udah cukup makan. Di bulan-bulan pertama mungkin nggak mudah untuk mendeteksi. Kalo saya sih patokannya: liat Almira, kalo dia udah nampak ngga nyaman duduk, ato cuma mainin makanan (diremas atau dibuang dengan sengaja) setelah beberapa menit mencoba makan, segera angkat dari high chair. Nanti beberapa jam lagi dicoba lagi disodori makanan. Gill Rapley bilang, ketika dalam sesi makan si bayi disodori makanan lebih banyak lagi kok tampak menunjukkan penolakan, berarti dia udah ngerasa cukup. Makin besar usia bayi, akan makin kelihatan kok tanda-tanda penolakannya. 

2 komentar:

  1. Almira mulai makan umur 6 juga kan?

    BalasHapus
  2. mbak Woro.. Almira mulai belajar makan umur 6 bulan kurang 10 hari. tapi ga bener2 bisa disebut makan sih. karna waktu itu masih bener2 eksplorasi yg orang dewasa sebut sebagai makanan. tapi lama2 makin nambah yg ditelen dan makin berkurang yg dibuat 'mainan' :)

    BalasHapus