Kamis, 13 Oktober 2011

Menghadapi Bayi Yang Menolak Disuapi

Ketika Bayi Menolak Makan dari Sendok - Kenapa bayi tidak mau disuapi dan apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat waktu makan santai & menyenangkan. 

Tiba-tiba, bayi Anda menolak untuk makan saat Anda mencoba untuk menyuapi. Dia mungkin menolak untuk makan dari sendok dalam berbagai cara, mengekspresikan ketidaksenangannya dengan cara-cara yang mungkin mengganggu untuk orang tua. Santai, bayi kecil Anda sedang tumbuh dan penolakan untuk makan dari sendok hanyalah bagian perkembangan alami untuk makan sendiri.

Kapan Bayi Menolak Disuapi? 

Dalam periode antara 8 dan 10 bulan usia (mungkin lebih awal), bahwa bayi Anda dapat mulai untuk menolak disuapi. Ini adalah rentang usia ketika bayi benar-benar mulai menjadi lebih sadar akan keberadaan diri mereka dan apa yang mereka inginkan dan menyatakan kemerdekaan dengan menolak disuapi merupakan salah satu milestone. 
Mengapa Bayi Saya Menolak untuk disuapi? 
Seperti yang telah disebutkan, bayi mulai menemukan kemerdekaan mereka sendiri dalam berbagai cara. Mereka mungkin menunjukkan favoritisme untuk mainan tertentu atau sebel ketika Anda menawarkan mainan yang bukan "mainan favoritnya". Mampu menyatakan preferensi mereka sendiri untuk makan adalah cara lain bagi bayi untuk menyusuri jalan kemerdekaan. Mereka mungkin berusaha merebut sendok, menjauh dari Anda atau memukul sendok yang mendekati mulut mereka. Banyak bayi mengatupkan bibir mereka dan menolak untuk membuka untuk satu buah gigitan. Perilaku ini normal dan akan berlalu jika tercipta hubungan yang positif dan pengalaman yang menyenangkan dengan makanan.perhatikan: Harap dicatat bahwa banyak bayi juga akan menolak untuk disuapi makan jika mereka merasa tidak enak badan atau jika mereka sedang tumbuh gigi. Kelelahan juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan bayi. 
Apa Yang Bisa Saya Lakukan Saat Bayi Saya Menolak untuk Disuapi? 
Ambil napas dalam-dalam dan rileks.Kami telah menemukan bahwa ketika bayi kami mencapai milestone baru, menawarkan mangkuk dan sendok adalah salah satu cara paling sederhana untuk menyenangkan dan mendorong mereka. Kami mencampur makanan mereka seperti biasa dan membiarkan mereka mencoba untuk makan sendiri. Anda juga bisa bereksperimen dengan metode Baby-Led Weaning - menawarkan makanan bayi dalam bentuk finger food.Oh ya memang, ini cukup berantakan dan Anda akan mengernyitkan dahi ketika makanan meluncur dari kursi makan menuju kaki kecil bayi yang lucu, makanan akan berada di rambut bayi dan mungkin ke telinga juga. Dan hanya ketika Anda berpikir bayi Anda tidak akan pernah berhasil menemukan mulutnya - Sukses. Duduk dan tonton dengan senang hati, bayi Anda baru saja menemukan arti kemandirian dan pencapaian. 
Kapan Saya Harus Berhenti Menyuapi?
Hanya Anda yang tahu kapan bayi Anda siap untuk berhenti disuapi. Semua bayi berbeda dan akan menolak disuapi pada usia dan tahap yang berbeda. Ada banyak bayi yang belum pernah disuapi sama sekali. Baby-Led Weaning adalah sebuah metode pemberian makan bayi yang sudah ada dan masih diterapkan di seluruh dunia. Bayi yang makan dengan metode ini tidak pernah makan puree "tradisional". Sebaliknya, bayi yang ditawarkan makanan sesuai usia yang lembut dimasak dan dihaluskan atau smooshed atau potongan yang sangat kecil. Makanan yang ditawarkan untuk bayi dan bayi makan makanan karena ia melihat cocok.
Tawarkan Lebih Banyak Makanan Self-Feeding 

Anda dapat mulai untuk menawarkan bayi Anda lebih banyak makanan yang memungkinkan dia makan sendiri, setiap kali Anda merasa dia siap. Jangan terlalu khawatir tentang jumlah yang dia makan. Menawarkan berbagai makanan bergizi sepanjang hari akan memastikan bahwa bayi Anda mendapatkan semua makanan yang dia butuhkan. Ingat, ASI dan / atau formula tetap menjadi sumber penting dari nutrisi sampai bayi usia 12 bulan.
Artikel ini merupakan terjemahan dari artikel "When Baby Refuses to Eat from a Spoon - Why your baby won't eat from a spoon and what you can do to make mealtimes relaxed & fun" di Wholesomebabyfood

Berdasarkan pengalaman pribadi saya bersama Almira, anak saya ini bahkan menolak disuapi sejak umur 6 bulan dan tampak lebih antusias (belajar) makan jika diberi kesempatan pegang makanan sendiri. Jadi makin mantep dengan metode Baby-Led Weaning. Alhamdulillah sampai sekarang umur 1 tahun dia tidak pernah melakukan gerakan tutup mulut (GTM).

Rabu, 12 Oktober 2011

Panduan Makanan Bayi Sesuai Umur




Berikut ini panduan perkenalan makanan bayi / makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai saran www.wholesomebabyfood.com:











Makanan berikut ini benar-benar perlu ditunda:
1. Madu -> bukan pencetus alergi tapi bisa menyebabkan botulisme pada bayi di bawah 1 tahun
2. Selai kacang -> pencetus alergi
3. Susu sapi segar (whole milk) -> protein dari susu sapi segar tidak mudah dicerna, terutama oleh bayi di bawah 1 tahun. Kalsium pada susu sapi segar juga menghambat penyerapan zat besi yang sangat penting bagi bayi di bawah usia 1 tahun. Yoghurt dan keju adalah produk turunan sehingga lebih mudah dicerna.
4. Citrus atau buah-buahan asam -> bukan merupakan pencetus alergi tapi bisa menimbulkan ruam dan masalah pencernaah karena keasamannya. 
5. Putih telur, gandum, kerang dan hewan laut bercangkang -> berpotensi menjadi pencetus alergi. Jika ada riwayat alergi di keluarga, sebaiknya diberikan setelah umur 2 atau 3 tahun.
6. Anggur dan kacang (butiran) -> berrisiko menimbulkan tersedak karena ukurannya terlalu kecil.


Sumber: www.wholesomebabyfood.com

Menurut saya sih panduan ini kurang lengkap, karena tidak mencantumkan beberapa jenis makanan yang ada Indonesia, misalnya: belimbing, sawo, kelengkeng, rambutan, buah naga, pepino, sukini, kimpul (sejenis ketela), dll. Hehe. Kalau Anda ragu, bisa diterapkan aturan 4 hari (4 days rule): menyajikan makanan yang sama 4 hari berturut-turut untuk mengetahui adanya reaksi mencurigakan.

Selalu konsultasikan ke dokter spesialis anak, terutama jika ada riwayat alergi (khususnya alergi makanan) di dalam keluarga. 

Selasa, 11 Oktober 2011

Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Bayi

Dari forum di internet banyak dibicarakan mengenai ketakutan ibu bahwa bayinya yang hanya minum ASI bisa jadi kekurangan zat besi. Sayangnya, yang nakut-nakutin itu ga jarang adalah Dokter Spesialis Anak (DSA) yang ngga pro-ASI, jadi bisa ditebak solusi instannya: susu formula. Meski ada juga yang menyarankan memberi suplemen zat besi, tapi ngga setiap bayi mau dipaksa minum obat-obatan atau suplemen seperti itu. 
Sebelum mengambil tindakan, artikel hasil rangkuman dari www.wholesomebabyfood.com ini mungkin perlu Anda baca:

Siapa yang lebih berrisiko kekurangan zat besi?
1. Bayi yang lahir prematur; simpanan zat besi dibangun dalam beberapa bulan terakhir kehamilan.2. Bayi yang memiliki berat badan lahir rendah, baik yang kehamilannya sudah genap bulan (full-term) 
3. Bayi yang status gizi ibunya buruk selama kehamilan atau yang memiliki diabetes.

Jadi berapa lama simpanan zat besi dalam tubuh bayi bertahan? Bagaimana dengan bayi yang minum ASI? Baik bayi yang minum susu formula dan ASI dan lahirnya genap bulan (bukan prematur), simpanan zat besi terpelihara dengan baik sampai 6 bulan pertama dan akan makin berkurang, tapi tidak tiba-tiba menghilang begitu saja! Bayi yang diberi susu formula jarang berrisiko kekurangan zat besi karena jumlah zat besi dalam susu formula cukup tinggi. Bayi yang ASI eksklusif jarang juga berisiko untuk anemia terutama jika bayi tidak diperkenalkan makanan padat lebih awal dari 6 bulan.

Memperkenalkan makanan padat terlalu dini pada bayi sebenarnya dapat menghambat kadar zat besi pada bayi; paling sering hal ini terjadi pada bayi yang disusui. Jika bayi ASI eksklusif, maka bayi yang mendapatkan semua besi yang dibutuhkan sampai sekitar 6 bulan.

"Kebanyakan bayi menyusui tidak memerlukan air, vitamin, atau besi selain dari ASI untuk setidaknya 6 bulan pertama. ASI menyediakan semua cairan dan nutrisi yang dibutuhkan bayi agar tetap sehat. Saat bayi berusia 6 bulan, bagaimanapun, Anda harus mulai untuk memperkenalkan bayi Anda makanan yang mengandung zat besi. Dokter anda akan meresepkan vitamin D atau suplemen zat besi jika ada kebutuhan untuk itu." American Academy of Pediatrics. A Woman’s Guide to Breastfeeding” AAP Breastfeeding Guide.

"Kekurangan zat besi jarang terlihat pada bayi ASI selama enam bulan pertama kehidupan. Zat besi ada dalam susu Anda. Meskipun susu manusia tidak mengandung banyak zat besi, tapi sangat baik diserap. Sekitar 50 persen dari zat besi dalam ASI diserap, dibandingkan dengan hanya 7 persen dari penyerapan susu formula, dan 4 persen dari penyerapan sereal bayi (Dallman,1986). Karena simpanan zat besi bayi yang lahir genap bulan mulai berkurang sejak usia sekitar enam bulan, makanan padat dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan bayi Anda untuk meningkat zat besi dan protein pada saat itu." Debbi Donovan - Direktur ParentsPlace.com dan juga Dewan Laktasi Bersertifikat. Konsultan. Parent's Place Lactation Consultant.

"Besi di dalam ASI manusia diserap dengan baik oleh bayi. Diperkirakan bahwa bayi dapat menggunakan lebih dari 50% dari besi dalam ASI dibandingkan dengan kurang dari 12% zat besi dalam susu formula. Jumlah besi dalam susu sapi rendah, dan bayi kurang menyerap susu sapi. Pemberian Makanan untuk bayi juga dapat mengakibatkan perdarahan gastrointestinal. Untuk alasan ini, susu sapi tidak boleh diberikan pada bayi sampai mereka minimal 1 tahun. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk menyusui bayi secara eksklusif ASI selama enam bulan pertama kehidupan. 
Kebutuhan zat besi bayi:
usia 0-6 bulan: 0.27 miligram per hari.
usia 7-12 bulan: 11 miligram per hari.

National Institutes of Health - Office of Dietary Supplements menyarankan untuk mulai memperkenalkan makanan padat yang kaya zat besi setelah bayi umur 7 bulan:
1. ASI / susu formula yang diperkaya zat besi
2. dried beans
3. labu
4. ubi
5. brokoli
6. jamur
7. daging sapi & unggas (ayam, hati ayam, kalkun)
8. sayuran (bayam, brokoli, beet, tomat)
9. kuning telur
10. buah kering (figs, apricots, prunes, raisins)
11. prune juice
12. tofu
13. biji-bijian (cooked cracked wheat, wheat germ, cornmeal, millet, brown rice, farina, bran, breads, iron fortified cereals)
14. blackstrap molasses
15. brewer's yeast
16. ikan bercangkang (kerang, udang)
17. tuna, sarden, salmon

Vitamin C membantu penyerapan zat besi, jadi pastikan anak Anda juga mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin C seperti: buah-buahan sitrus (jeruk), berries (stroberi, blackberry, blueberry) - yang sebaiknya diberikan setelah umur 1 tahun, sayuran hijau, peach, apel, pisang, tomat. 

Ingat, selalu konsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak ketika memperkenalkan MPASI, terutama untuk makanan yang berpotensi memicu alergi pada bayi.

sumber:
http://wholesomebabyfood.momtastic.com/Iron.htm

Jumat, 07 Oktober 2011

Resep Perkedel

Ini sih sepertinya resep paling gampang yang sebenernya saya malu untuk posting di sini karena mungkin semua ibu juga udah tau. Tapi saya dulu sebelum Almira lahir, bahkan masak perkedel aja ngga ngerti caranya. Siapa tau ada ibu2 lainnya yang ngga ada ide "gimana caranya mengolah sumber protein seperti daging sapi yang katanya kaya zat besi untuk bisa jadi finger food? Nah.. perkedel lah salah satu jawabannya. Gampang banget!
Ini perkedel ala saya:
bahan: 
kentang 1 butir -> kukus tapi jangan sampai terlalu empuk. parut pake parutan keju
isian -> bisa pake daging sapi giling, daging ayam giling, ikan tawar, ikan laut, teri, dan sumber protein hewani lainnya. 
1 butir telur -> kocok kuningnya saja (terutama kalau anak Anda belum berumur 1 tahun. putih telur sebaiknya ditunda karena berpotensi memicu alergi)

bumbu:
butter tanpa garam (misal merk Orchid) atau minyak zaitun extra light (misal merk Bertolli)
lada bubuk secukupnya
pala sedikit saja
bawang putih 1 siung secukupnya -> cincang

yeah.. i know..ini memang tanpa takaran yang pasti. semua serba pake feeling. heheh. 
tumis bawang putih cincang dengan minyak zaitun/butter, setelah tercum wangi harum, masukkan isian (protein hewani yang Anda pilih) dan matikan kompur setelah si protein hewani berubah warna (jangan sampe gosong tapi ya!)
kentang setelah diparut dicampur dengan bumbu lada & pala, dibikin bulet2, tekan bagian tengahnya, isi dengan isian (misal daging sapi). lalu tutup cekungan yang udah diisi tadi, trus bulet2in lagi. yah dibikin lonjong juga bisa sih. 
gulung2 di kuning telur.
goreng deh. 
(bisa dengan sedikit minyak, bisa pake teflon atau double pan. menggoreng bisa pake minyak zaitun ya, asal yang extra light.) 
pastikan telur bagian luar sudah menguning matang. angkat. sajikan.

menurut saya sih bisa dikukus. ditaruh di pinggan tahan panas dulu. jadi nanti bakalan mirip schotel tapi udah bentuk lonjong2 :D CMIIW