Selasa, 24 Mei 2011

Manfaat BLW

Hal penting yang membuat saya yakin untuk melakukan sesuatu karena ada manfaatnya. Begitu pula ketika kami memutuskan akan menerapkan BLW pada Almira. BLW ini banyak sekali manfaatnya:

1. Kegiatan makan menjadi dapat dinikmati oleh bayi. Dia tidak perlu meronta-ronta ketika dipaksa buka mulut. Pengalaman makan yang bebas stress insya Allah akan berdampak baik seumur hidupnya. 
2. Alami. Bayi diprogram untuk mencoba dan mengeksplorasi; itu lah bagaimana mereka belajar. Mereka menggunakan tangan dan mulut mereka untuk menyelidiki semua jenis obyek, termasuk makanan. Dengan BLW, seorang bayi dapat mengeksplorasi makanan dengan kecepatannya sendiri dan mengikuti nalurinya untuk makan ketika dia siap – seperti bayi hewan apapun lainnya.
3. Belajar mengenai makanan. Bayi akan banyak bereksplorasi berbagai macam makanan dengan tekstur, aroma dan rasa yang berbeda-beda. Anak saya sejak mulai MPASI langsung pegang sendiri berbagai macam makanan: pir, apel, jeruk, melon, pepaya, pisang, wortel, buncis, ubi, kentang, ayam, daging, dll. Dari situ dia belajar bukan cuma gambar, tapi juga wujud aslinya. Biasanya sambil menawarkan makanan pada Almira, saya juga sebutkan nama makanannya, biasanya dalam dua bahasa: "Ini wortel. This is carrot". Selanjutnya dia akan pegang sendiri bagaimana wujud wortel dan dicicipi sendiri bagaimana rasanya.
Kalau saya menyuapi puree..bisa kah saya melakukan ini? 
4.  Belajar makan dengan aman. Karna BLW ini memberi kesempatan pada bayi untuk memasukkan sendiri makanan ke dalam mulut ketika dia sudah merasa siap, belajar mengunyah dan menelan, jadi lama-lama dia akan terbiasa makan dengan aman. 
5. Belajar mengenai dunia mereka. Bayi tidak pernah bermain saja; mereka juga belajar. Banyak hal apapun yang bayi dapat pelajari dari mainan edukatif terbaik (dan termahal) dengan memegang makanan. Misalnya, selama 2,5 bulan terakhir Almira berlatih bagaimana memegang sesuatu yang lembut tanpa menghancurkannya (atau justru sengaja menghancurkannya) atau sesuatu yang licin tanpa menjatuhkannya  (lama-lama dia bisa memegang dengan 2 tangan) – dan ketika sesuatu jatuh dari genggamannya, dia mengenal gaya gravitasi. hehehe. Almira belajar bagaimana konsep-konsep seperti kurang atau lebih, ukuran, bentuk, berat dan tekstur juga. Karena semua indera (penglihatan, perabaan, pendengaraan, penciuman dan perasa) terlibat, Almira menemukan bagaimana menghubungkan semuanya bersamaan untuk pemahaman yang lebih baik mengenai dunia di sekitar mereka. Mengagumkan, kan?
6. Meraih potensi. Saya sendiri ngga pernah tau Almira bisa sepintar apa kalau dia tidak diberi kesempatan mencoba. Ternyata menggunakan jari-jari untuk dapat memasukkan makanan ke dalam mulutnya berarti bayi BLW melatih koordinasi tangan-mata; menggenggam ukuran dan tekstur makanan yang berbeda-beda beberapa kali sehari, dan ini jelas meningkatkan keterampilan mereka. Dan dari buku BLW pula saya baru tau, ini membantu keterampilan menulis dan menggambarnya nanti. Dan mengunyah makanan (daripada hanya menelan puree) membangun otot-otot wajah yang akan diperlukan ketika mereka belajar bicara. Well, mengenai keterampilan motorik halus dan kemampuan bicara saya belum membuktikan karna ketika tulisan ini dibuat, ALmira masih 8 bulan :D Tapi saya percaya, manfaatnya bisa ke arah sana. Insya Allah.
7. Membangun kepercayaan diri. MEmang ngga gampang untuk menahan diri supaya nggak bantuin Almira selama makan. Tapi dengan percaya bahwa tiap bayi butuh proses belajar, jadi saya beri Almira kesempatan. Buku BLW bilang "melihat anak-anak mereka makan sendiri membantu orang tua mempercayai kemampuan dan nalurinya. Hal ini sering menjadikan mereka lebih santai tentang kebutuhannya mengeksplorasi dunia baru, yang pada gilirannya berarti bahwa bayi akan mendapatkan lebih banyak kebebasan belajar." dan memang bener lho.. sejak menerapkan BLW, saya jadi less parno. ngga terlalu khawatir anak saya kena kuman, ngga banyak ngelarang2. hampir semua benda yg dia temui boleh dipegang sambil diawasi. saya pun belajar mengurangi kata "jangan". kalo ada benda yg seharusnya tidak dimakan, saya akan bilang "itu bukan makanan. yang boleh dimakan hanya makanan" :)
8. Mempercayai makanan. Bayi BLW akan terbiasa mengikuti naluri mengenai mana makanan yang bisa dimakan, mana yang berbahaya, mana yang tidak perlu. saya sendiri belum terlalu 'ngeh sampai saat ini. karena semua yang saya tawarkan, dimakan oleh Almira. Ketemu kertas pun dikunyah juga. Tapi sebelum ditelen, udah saya keluarin sih dengan merogoh jari ke dalam mulutnya :p
9.  Pengendalian nafsu makan. Kebiasaan makan yang baik yang dibangun sejak bayi akan bertahan seumur hidup. Sepertinya bayi yang diijinkan memilih apa yang dimakan dari berbagai jenis makanan bergizi, pada kecepatannya sendiri, dan memutuskan kapan dia cukup makan, melanjutkan makan berdasarkan nafsu makannya dan cenderung tidak akan makan berlebihan ketika ia sudah lebih besar. Hal ini merupakan bagian penting pencegahan obesitas. 
10. Nutrisi yang lebih baik.  Asalkan tiap kali makan bersama orang tua si orang tua memberi contoh makan makanan sehat, si bayi akan terus meniru mereka.
11. Kesehatan Jangka Panjang. Karena sejak mulai MPASI, bayi tetep dapet ASI sebanyak yang dia mau.
12. Mengatasi tekstur dan belajar mengunyah
13. Kesempatan untuk mengalami makanan riil
14. Sikap positif terhadap makanan
15. Makanan yang lebih mudah dalam pengolahannya, tidak terlalu rumit. Tinggal kukus, rebus atau panggang. Bisa juga diberikan langsung seperti buah segar.
16. Tidak ada medan pertempuran saat makan. Sejak pertama kali MPASI, karena saya menerapkan BLW, saya tidak perlu memaksa Almira makan sampai dia menangis. 
17. Less pickiness sebagai seorang batita
18. Tidak perlu permainan atau trik untuk membujuk bayi supaya makan.
19. Bayi ngga ketinggalan. Dengan BLW, setiap orang makan bersama, sehingga setiap orang adalah bagian dari apa yang sedang terjadi, termasuk si bayi.
20. Acara makan di luar menjadi lebih mudah. Bisa order makanan di restoran untuk si bayi dan ngga perlu nyiapin puree dari rumah. 
21. Lebih murah.Karena bayi makan apa yang dimakan anggota keluarga lainnya, jadi ngga perlu nyiapin khusus buat bayi. Selain hemat bahan makanan, juga hemat bahan bakar. Saya biasanya ngukus sayur sekalian menanak nasi di magic jar. Kadang2 merebus sayur sekalian masak sayur sebelum diberi gula dan garam.





Minggu, 22 Mei 2011

Baby-led Weaning

Berdasarkan paper yang ditulis oleh Gill Rapley, Baby Led Weaning adalah memberi kesempatan anak Anda makan sendiri sejak awal proses penyapihan.

Menurut penelitian terbaru, kebanyakan bayi meraih makanan di sekitar usia enam bulan, yang juga merupakan waktu yang ibu didorong untuk menyapih sesuai dengan pedoman WHO
Yang dimaksud menyapih di sini bukan menghentikan pemberian ASI seketika, tapi mulai mengurangi porsi ASI secara bertahap dan menambahkan porsi makanan sedikit demi sedikit, atas 'kehendak' bayi)

Keuntungan menyapih sekitar enam bulan adalah bahwa pada saat itu, tahapan perkembangan anak-anak kita mampu makan sendiri makanan yang tepat, dengan kata lain - tidak perlu bubur!

Anda hanya perlu memberi mereka
sepotong makanan sesuai ukuran dan jika mereka menyukainya mereka makan dan jika mereka tidak suka, mereka tidak akan makan.

Itulah esensi dari Baby Led Weaning. Tidak ada purees, nampan cetakan es batu untuk membekukan purees, tidak ada food processor, tidak ada bubur bayi, tidak ada buah aneh dan campuran sayuran ... hanya Anda dan anak Anda, makan makanan yang Anda nikmati bersama dengan Anda dan keluarga Anda.
disarikan dari http://www.babyledweaning.com/

Akankan Bayi Tersedak dengan BLW?

Akankan Bayi Tersedak jika makan dengan metode BLW?

kalo yg dimaksud tersedak / keselek itu 'choking', beda lho dengan 'gagging'. kalo gagging itu wajar sbg refleks bayi klo ada benda yg masuk terlalu besar ke dalam mulut. bayi bakalan 'hoek-hoek' berusaha ngluarin benda maju, bukan makin ke belakang, jd ngga nutupin jalan udara. lama2 gag reflex-nya bakalan ilang. kadang2 memang disertai cairan sperti kalo muntah, biasanya klo belajar makan ngga lama stelah waktu nenen/minum susu. tp biasanya, berdasarkan yg dibilang buku dan memang terjadi di anak saya, setelah gagging, acara belajar makan bakalan terus berlanjut kayak ngga terjadi apa2. 

nah.. kalo keselek (choking), ngga bakalan tu kedenger suara 'hoek hoek'.. karna jalan udara bakalan ketutup sama sekali. asalkan bayi duduk tegak dan bayi yg mengontrol sendiri makanan yg masuk ke dalam mulutnya, insyaAllah BLW ngga bakalan bikin bayi keselek. keselek tuh cenderung lebi sering terjadi kalo bayi disuapi, dan kalo si bayi bersandar smile
nah kalo sampe keselek, step by step nya bsa dicari google. hehe. 

salah satu 'fitur keselamatan' penting ya malah gag reflex itu. dan salah satu kunci penting BLW adalah percaya sepenuhnya pada bayi, kasih dia kesempatan utk pegang dan ngontrol makanannya, tugas orang dewasa hanya mengawasinya aja dan menawarkan makanan bergizi yg variatif serta aman.Oya, satu lagi yang juga sangat penting adalah: bayi duduk tegak ketika makan, dengan atau tanpa dibantu. Jadi, dipangku pun boleh :)


Jumat, 20 Mei 2011

Pir Hijau Keras: Ayo Aja!

Suatu hari suami saya bawa pulang buah pir yg ngga kayak biasanya (itu lo pir hijau yg keras dan airnya lebih sedikit)..tadinya saya ngga berharap Almira bakalan sibuk dgn pir itu karna keras. tp ternyata dia betah ngemutin sampe lebih empuk, baru digigit, dikunyah, dan (masih) dilepeh lagi. wow! do not underestimate your baby, Moms! :)

BLW 3 minggu pertama

Berikut ini evaluasi 3 minggu pertama BLW Almira: 
- di awal2 dia semangat banget sih pegang makanan apapun dan masukin ke mulut, digerogotin, dikunyah trus dilepeh lagi. kadang2 ditelan tp pasti kayaknya blum dgn sengaja. tp skitar seminggu terakhir dia lebih jarang mau pegang makanan.
nah selama 3 minggu ini ada bbrp masalah:
- duduk belum stabil klo di Essian Tot Seat tp kalo dipangku ngga betah.. maunya melorooott terus (mungkin saya harus lebih sabar, beberapa minggu lagi kalo dia dah bisa duduk stabil sendiri mungkin bakalan bisa konsentrasi sama makanan)
- kalo disodorin makan otomatis ngga di dalem kamar, padahal di luar kamar tu ada banyaaakkk barang yg mengacaukan konsentrasinya sama makanan. jadi pandangannya ngga fokus sama makananan di depan dia tp dia ngliat ke benda2 di sekitar dia.
- karna ART cuma kerja 3 jam trus pulang dan suami mostly di kantor pas anak lg melek, jd otomatis seringnya saya mangku anak sambil megangin mangkok/piring, jd dia ngga punya temen makan. padahal di buku disebutin, bayi sebaiknya dilibatkan ketika keluarga makan bersama. kadang2 klo makan malam bisa sih bareng2 tp jarang bisa. karna jam suami saya pulang adalah jam anak saya pengenya nenen melulu.

Menu BLW bulan pertama

Selama satu bulan pertama menjalani BLW, Almira sudah mengenal:
  • yg dikukus: wortel, ubi, kentang
  • yg ngga dimasak: melon orange, pepaya, apel, pear (kuning & hijau), jambu biji merah & timun (kulit&biji dihilangkan)
Semuanya disajikan dalam bentuk potongan finger food berukuran kira-kira 10 cm sehingga mudah digenggam oleh tangan seorang bayi :) 

Memulai BLW

Sebelum menerapkan BLW pada anak saya, saya banyak membaca, dari:
(hasil nitip sepupu di Singapore. di Kinokuniya Orchard, Februari 2011 harganya 31.80 SGD. alhamdulillah..sama sepupu dikasih sebagai hadiah). Tapi akhirnya udah ada versi terjemahan bahasa Indonesia yang harganya cuma 1/3-nya :))
2. Diskusi para mama di thread MPASI/MPASu: Baby-led Weaning di The Urban Mama
3. any web, dari googling.
Dengan banyak baca, terutama dari buku, akhirnya saya mantap menerapkan BLW ke Almira. 

Karena salah satu syarat memulai BLW adalah bayi bisa duduk dengan atau tanpa dibantu, misalnya dipangku, maka saya mulai melatih Almira untuk duduk. Untuk itu, saya sengaja menyewa Essian Tot Seat (versi Korea-nya Bumbo seat) dari salah satu persewaan peralatan bayi di Bandung. Latihan duduk ini hanya sebentar-sebentar saja, tidak lebih dari 5 menit. di meja Essian biasanya saya sebar mainan untuk memberi stimulus di telapak tangannya. Yang saya lakukan ini tidak tertulis di buku, cuman inisiatif sendiri aja. hehe. 

Suatu sore, 10 hari menjelang usianya ke-enam bulan, Almira tiba-tiba berusaha menggapai potongan pir yang hendak dimakan suami saya. Akhirnya kami nekat membiarkan pir itu diambil.. dan Almira memasukkannya ke mulut! Sebenarnya ini hal yang biasa karena bayi umur segitu memang sedang suka memasukkan apapun ke dalam mulut. Tapi karena buah pir cukup licin, jadi agak sulit digenggam dengan mantap. Ketika sudah berhasil masuk mulut, Almira mencoba menghisap sedikit-sedikit. Dia menikmati banget ngisep2 airnya. Digigitin pake gusi tp karna kegedean jd dilepeh lagi. Menurut bukunya, pada usia 6 bulan bayi cenderung akan blajar gigit2 dulu, seandainya berhasil masuk mulut, dia blum akan nelen dgn sengaja.

Sejak sore itu.. kami mencoba melatih BLW sehari sekali sampai Almira betul-betul berusia 6 bulan. Setelah itu, frekuensinya bertambah jadi 2 kali sehari, dan di usia 7 bulan seterusnya sesi BLW-nya jadi 3-4 kali sehari.



Senin, 09 Mei 2011

Selamat Datang, Baby-led Weaning

Saya tumbuh sebagai seorang picky eater yang sangat malas makan sayur, walapun akhirnya insyaf pada usia remaja. Keponakan saya, usia TK, lebih bikin mengherankan lagi: sudah badannya kurus, lebih rela ngga makan sama sekali dalam sehari kalau ngga ada makanan yang dia benar-benar suka. Sayangnya yang disukai cukup mahal, misalnya pizza. Cucunya tetangga saya gendut, bahkan divonis dokter menderita obesitas. Tapi bukan karena makannya banyak, tapi karena cuma mau minum susu kaleng. Bisa abis 8 gelas sehari.

Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi masa kecil saya, dan melihat anak-anak di sekeliling saya yang 'menderita' eating disorder, saya dan suami bertekad di dalam hati: anak-anak kami harus doyan makan makanan yang sehat. Dan nasib pun mempertemukan saya dengan satu thread di forum The Urban Mama yang membahas Baby-led Weaning (BLW). Metode ini pada dasarnya merupakan cara penyapihan (weaning) yang dipandu oleh bayi, diawali dengan cara menawarkan makanan kepada bayi sejak bayi berusia 6 bulan, dan memberi bayi kesempatan untuk belajar makan sendiri. Saya mencetak tebal kata menawarkan karna dengan metode ini bayi tidak disuapi, seperti yang selama ini sangat lazim dilakukan para ibu pada bayinya.

Dengan membaca diskusi di forum tersebut, saya pun tertarik untuk menerapkan metode ini pada bayi saya, Almira. Apalagi ternyata metode ini sudah termaktub dalam sebuah buku, "Baby-Led Weaning: Helping Your Baby To Love Good Food" (2008) yang ditulis Gill Rapley dan Tracey Murkett. Buku ini merupakan hasil penelitian Gill Rapley, seorang health visitor dari Inggris, sebagai bagian dari gelar masternya. 

Saya langsung jatuh cinta pada metode ini, membaca lebih intens dari internet, lalu "mempresentasikan"nya pada suami. Dia setuju. Untuk lebih memperdalam ilmu baru ini, saya pun mencari bukunya. Ternyata belum ada toko buku offline atau online di Indonesia yang menjual buku ini. Oleh karena itu, saya berniat menerjemahkannya ke bahasa Indonesia supaya bisa beredar di seluruh Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau.Alhamdulillah, sepupu saya di Singapore mau dimintai tolong membelikan buku ini di Kinokuniya Orchard, yang akhirnya buku ini diberikan cuma-cuma sebagai hadiah untuk anak saya.Alhamdulillah, salah satu penerbit terkemuka di Indonesia bersedia menerbitkan.

Antusiasme saya teramat besar karena metode BLW memiliki banyak manfaat, salah satunya tercantum dalam judul bukunya: membantu bayi Anda mencintai makanan sehat. Jadi, saya anggap bukan hanya saya yang perlu membaca buku ini. Semua ibu yang ingin memberi bayi mereka yang terbaik juga perlu mempelajari BLW, salah satunya dengan membaca buku ini.

Disclaimer:
Blog ini berisi hasil pemikiran dan pengalaman sehari-hari dalam menjalani BLW bersama bayi kami, serta rangkuman pengetahuan mengenai BLW dari sana sini, termasuk dari buku "Baby-Led Weaning: Helping Your Baby To Love Good Food" (2008) dengan kapasitas saya sebagai penerjemah buku tersebut dan sebagai ibu dari bayi yang sejak umur 6 bulan menjalani BLW. Latar belakang pendidikan saya ilmu Manajemen, sangat jauh dari ilmu gizi atau kedokteran. Jadi, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk memperkaya pengetahuan Anda. Dengan segala kerendahan hati, saya sangat terbuka terhadap masukan dan pertanyaan. Semoga kita bisa berdiskusi bersama dan semoga blog ini bermanfaat :)