Artikel berikut ini adalah hasil copy paste dari beberapa komentar di thread grup Baby-Led Weaning (Indonesia) di FB yg membahas tentang ibu yg bekerja di luar rumah namun tetap ingin menerapkan metode BLW pada buah hatinya:
1. Dyah Pratitasari:
BLW ini pd hakikatnya mrp konsep utk memfasilitasi kemampuan alamiah anak scr insting, juga mrp teori dasar yg harus kita sesuaikan lg dengan situasi dan kondisi, jd saya memang tdk menerapkan prosedur khusus atau "harus persis plek" sama teorinya. Read my baby aja. Berusaha utk tdk menjadikan BLW sebagai label yg justru berpotensi menghambat kesempatan lain. Misalnya, kalau kami lg maem bareng trus tiba2 jose kepengen dan minta "aaa", saya juga nggak akan bilang, "Hey, kamu kan anak BLW. Ayo makan sendiri!". Hehehe.. jangan sampai terbalik: ikutin teori, tapi esensi BLW utk memberi kesempatan anak utk mengembangkan kebutuhan alamiahnya yg lain malah tdk terpenuhi.
Buat saya, momen makan bagi anak adalah suatu "proyek besar" yang maha penting. Saya percaya, sebuah "proyek" akan berhasil jika berangkat dari rasa memiliki dan paham ttg tujuan yg akan dicapai. Maka, sejak awal saya melibatkan Si Mbak sebagai team work, termasuk berbagi dan berdiskusi tentang visi dan misi pola asuh di rumah, termasuk pola makan, ttg kenapa ASIX, kenapa asi perah, demikian juga kenapa akhirnya BLW menjadi pilihan, termasuk kesepakatan menunda pemberian gula garam. Tujuannya, supaya si Mbak paham tujuan utama dari BLW, yaitu memberi kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk bereksplorasi dan menentukan makanan sesuai kebutuhannya sendiri. Jadi, kalau nanti makannya berantakan, dia sudah siap. Kalaupun belum siap-siap amat, setidaknya dia sudah tahu resikonya sejak awal, jadi bisa ikut mensukseskan "program" ini dengan lebih berkesadaran.
Teknisnya, untuk memudahkan tugas si Mbak, sabtu-minggu biasanya saya sudah merancang menu untuk seminggu. Ikan-tempe-tahu, misalnya, dibumbui dan simpan di wadah sesuai porsi sekali masak. Masukkan freezer/chiller. Sayuran atau buah disiapkan malam hari sebelum tidur. Pagi hari, sebelum ngantor tinggal panggang, kukus, atau rebus. Kasih instruksi hari ini Jose dikasih apa saja, kalau nggak mau alternatifnya apa saja, dst. Tulis catatan penting di papan tulis, pasang di lokasi strategis.
Saya juga punya 1 buku khusus yang berfungsi sebagai jurnal, untuk mencatat hari ini Jose makan apa aja, ada reaksi apa, BAB berapa kali selama saya nggak ada, dst. Jadi, kalau ada apa-apa, lebih gampang ditelulusuri :)·
2. Wiwien Apriliani
dulu saya sempat "mengkursus" mbak yang momong. jadi MPASI pertama saya mulai hari sabtu dan minggu, jadi mbak nya cuma lihat saya melakukan. tapi sebelumnya mbaknya sudah saya kasihtau dulu sejak awal bayi lahir apa itu BLW. dan saya ajarin juga gimana kalau anaknya kesedak (karena itu dalam bayangan saya yang paling ngeri). Trus mbaknya saya kasihtau keuntungan kalau BLW, karena dia nyiapin makanannya lebih mudah, tinggal potong n kukus aja. Ya untungnya anaknya ga banyak kesedak, jadi so far lancar sama mbak nya.