Hal penting yang membuat saya yakin untuk melakukan sesuatu karena ada manfaatnya. Begitu pula ketika kami memutuskan akan menerapkan BLW pada Almira. BLW ini banyak sekali manfaatnya:
1. Kegiatan makan menjadi dapat dinikmati oleh bayi. Dia tidak perlu meronta-ronta ketika dipaksa buka mulut. Pengalaman makan yang bebas stress insya Allah akan berdampak baik seumur hidupnya.
2. Alami. Bayi diprogram untuk mencoba dan mengeksplorasi; itu lah bagaimana mereka belajar. Mereka menggunakan tangan dan mulut mereka untuk menyelidiki semua jenis obyek, termasuk makanan. Dengan BLW, seorang bayi dapat mengeksplorasi makanan dengan kecepatannya sendiri dan mengikuti nalurinya untuk makan ketika dia siap – seperti bayi hewan apapun lainnya.
3. Belajar mengenai makanan. Bayi akan banyak bereksplorasi berbagai macam makanan dengan tekstur, aroma dan rasa yang berbeda-beda. Anak saya sejak mulai MPASI langsung pegang sendiri berbagai macam makanan: pir, apel, jeruk, melon, pepaya, pisang, wortel, buncis, ubi, kentang, ayam, daging, dll. Dari situ dia belajar bukan cuma gambar, tapi juga wujud aslinya. Biasanya sambil menawarkan makanan pada Almira, saya juga sebutkan nama makanannya, biasanya dalam dua bahasa: "Ini wortel. This is carrot". Selanjutnya dia akan pegang sendiri bagaimana wujud wortel dan dicicipi sendiri bagaimana rasanya.
Kalau saya menyuapi puree..bisa kah saya melakukan ini?
4. Belajar makan dengan aman. Karna BLW ini memberi kesempatan pada bayi untuk memasukkan sendiri makanan ke dalam mulut ketika dia sudah merasa siap, belajar mengunyah dan menelan, jadi lama-lama dia akan terbiasa makan dengan aman.
5. Belajar mengenai dunia mereka. Bayi tidak pernah bermain saja; mereka juga belajar. Banyak hal apapun yang bayi dapat pelajari dari mainan edukatif terbaik (dan termahal) dengan memegang makanan. Misalnya, selama 2,5 bulan terakhir Almira berlatih bagaimana memegang sesuatu yang lembut tanpa menghancurkannya (atau justru sengaja menghancurkannya) atau sesuatu yang licin tanpa menjatuhkannya (lama-lama dia bisa memegang dengan 2 tangan) – dan ketika sesuatu jatuh dari genggamannya, dia mengenal gaya gravitasi. hehehe. Almira belajar bagaimana konsep-konsep seperti kurang atau lebih, ukuran, bentuk, berat dan tekstur juga. Karena semua indera (penglihatan, perabaan, pendengaraan, penciuman dan perasa) terlibat, Almira menemukan bagaimana menghubungkan semuanya bersamaan untuk pemahaman yang lebih baik mengenai dunia di sekitar mereka. Mengagumkan, kan?
6. Meraih potensi. Saya sendiri ngga pernah tau Almira bisa sepintar apa kalau dia tidak diberi kesempatan mencoba. Ternyata menggunakan jari-jari untuk dapat memasukkan makanan ke dalam mulutnya berarti bayi BLW melatih koordinasi tangan-mata; menggenggam ukuran dan tekstur makanan yang berbeda-beda beberapa kali sehari, dan ini jelas meningkatkan keterampilan mereka. Dan dari buku BLW pula saya baru tau, ini membantu keterampilan menulis dan menggambarnya nanti. Dan mengunyah makanan (daripada hanya menelan puree) membangun otot-otot wajah yang akan diperlukan ketika mereka belajar bicara. Well, mengenai keterampilan motorik halus dan kemampuan bicara saya belum membuktikan karna ketika tulisan ini dibuat, ALmira masih 8 bulan :D Tapi saya percaya, manfaatnya bisa ke arah sana. Insya Allah.
7. Membangun kepercayaan diri. MEmang ngga gampang untuk menahan diri supaya nggak bantuin Almira selama makan. Tapi dengan percaya bahwa tiap bayi butuh proses belajar, jadi saya beri Almira kesempatan. Buku BLW bilang "melihat anak-anak mereka makan sendiri membantu orang tua mempercayai kemampuan dan nalurinya. Hal ini sering menjadikan mereka lebih santai tentang kebutuhannya mengeksplorasi dunia baru, yang pada gilirannya berarti bahwa bayi akan mendapatkan lebih banyak kebebasan belajar." dan memang bener lho.. sejak menerapkan BLW, saya jadi less parno. ngga terlalu khawatir anak saya kena kuman, ngga banyak ngelarang2. hampir semua benda yg dia temui boleh dipegang sambil diawasi. saya pun belajar mengurangi kata "jangan". kalo ada benda yg seharusnya tidak dimakan, saya akan bilang "itu bukan makanan. yang boleh dimakan hanya makanan" :)
8. Mempercayai makanan. Bayi BLW akan terbiasa mengikuti naluri mengenai mana makanan yang bisa dimakan, mana yang berbahaya, mana yang tidak perlu. saya sendiri belum terlalu 'ngeh sampai saat ini. karena semua yang saya tawarkan, dimakan oleh Almira. Ketemu kertas pun dikunyah juga. Tapi sebelum ditelen, udah saya keluarin sih dengan merogoh jari ke dalam mulutnya :p
9. Pengendalian nafsu makan. Kebiasaan makan yang baik yang dibangun sejak bayi akan bertahan seumur hidup. Sepertinya bayi yang diijinkan memilih apa yang dimakan dari berbagai jenis makanan bergizi, pada kecepatannya sendiri, dan memutuskan kapan dia cukup makan, melanjutkan makan berdasarkan nafsu makannya dan cenderung tidak akan makan berlebihan ketika ia sudah lebih besar. Hal ini merupakan bagian penting pencegahan obesitas.
10. Nutrisi yang lebih baik. Asalkan tiap kali makan bersama orang tua si orang tua memberi contoh makan makanan sehat, si bayi akan terus meniru mereka.
11. Kesehatan Jangka Panjang. Karena sejak mulai MPASI, bayi tetep dapet ASI sebanyak yang dia mau.
12. Mengatasi tekstur dan belajar mengunyah
13. Kesempatan untuk mengalami makanan riil
14. Sikap positif terhadap makanan
15. Makanan yang lebih mudah dalam pengolahannya, tidak terlalu rumit. Tinggal kukus, rebus atau panggang. Bisa juga diberikan langsung seperti buah segar.
16. Tidak ada medan pertempuran saat makan. Sejak pertama kali MPASI, karena saya menerapkan BLW, saya tidak perlu memaksa Almira makan sampai dia menangis.
17. Less pickiness sebagai seorang batita
18. Tidak perlu permainan atau trik untuk membujuk bayi supaya makan.
19. Bayi ngga ketinggalan. Dengan BLW, setiap orang makan bersama, sehingga setiap orang adalah bagian dari apa yang sedang terjadi, termasuk si bayi.
20. Acara makan di luar menjadi lebih mudah. Bisa order makanan di restoran untuk si bayi dan ngga perlu nyiapin puree dari rumah.
21. Lebih murah.Karena bayi makan apa yang dimakan anggota keluarga lainnya, jadi ngga perlu nyiapin khusus buat bayi. Selain hemat bahan makanan, juga hemat bahan bakar. Saya biasanya ngukus sayur sekalian menanak nasi di magic jar. Kadang2 merebus sayur sekalian masak sayur sebelum diberi gula dan garam.
disarikan dari Baby-led Weaning: Helping Your Baby to Love Good Food by Gill Rapley & Tracey Murkett
Tidak ada komentar:
Posting Komentar