Senin, 09 Mei 2011

Selamat Datang, Baby-led Weaning

Saya tumbuh sebagai seorang picky eater yang sangat malas makan sayur, walapun akhirnya insyaf pada usia remaja. Keponakan saya, usia TK, lebih bikin mengherankan lagi: sudah badannya kurus, lebih rela ngga makan sama sekali dalam sehari kalau ngga ada makanan yang dia benar-benar suka. Sayangnya yang disukai cukup mahal, misalnya pizza. Cucunya tetangga saya gendut, bahkan divonis dokter menderita obesitas. Tapi bukan karena makannya banyak, tapi karena cuma mau minum susu kaleng. Bisa abis 8 gelas sehari.

Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi masa kecil saya, dan melihat anak-anak di sekeliling saya yang 'menderita' eating disorder, saya dan suami bertekad di dalam hati: anak-anak kami harus doyan makan makanan yang sehat. Dan nasib pun mempertemukan saya dengan satu thread di forum The Urban Mama yang membahas Baby-led Weaning (BLW). Metode ini pada dasarnya merupakan cara penyapihan (weaning) yang dipandu oleh bayi, diawali dengan cara menawarkan makanan kepada bayi sejak bayi berusia 6 bulan, dan memberi bayi kesempatan untuk belajar makan sendiri. Saya mencetak tebal kata menawarkan karna dengan metode ini bayi tidak disuapi, seperti yang selama ini sangat lazim dilakukan para ibu pada bayinya.

Dengan membaca diskusi di forum tersebut, saya pun tertarik untuk menerapkan metode ini pada bayi saya, Almira. Apalagi ternyata metode ini sudah termaktub dalam sebuah buku, "Baby-Led Weaning: Helping Your Baby To Love Good Food" (2008) yang ditulis Gill Rapley dan Tracey Murkett. Buku ini merupakan hasil penelitian Gill Rapley, seorang health visitor dari Inggris, sebagai bagian dari gelar masternya. 

Saya langsung jatuh cinta pada metode ini, membaca lebih intens dari internet, lalu "mempresentasikan"nya pada suami. Dia setuju. Untuk lebih memperdalam ilmu baru ini, saya pun mencari bukunya. Ternyata belum ada toko buku offline atau online di Indonesia yang menjual buku ini. Oleh karena itu, saya berniat menerjemahkannya ke bahasa Indonesia supaya bisa beredar di seluruh Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau.Alhamdulillah, sepupu saya di Singapore mau dimintai tolong membelikan buku ini di Kinokuniya Orchard, yang akhirnya buku ini diberikan cuma-cuma sebagai hadiah untuk anak saya.Alhamdulillah, salah satu penerbit terkemuka di Indonesia bersedia menerbitkan.

Antusiasme saya teramat besar karena metode BLW memiliki banyak manfaat, salah satunya tercantum dalam judul bukunya: membantu bayi Anda mencintai makanan sehat. Jadi, saya anggap bukan hanya saya yang perlu membaca buku ini. Semua ibu yang ingin memberi bayi mereka yang terbaik juga perlu mempelajari BLW, salah satunya dengan membaca buku ini.

Disclaimer:
Blog ini berisi hasil pemikiran dan pengalaman sehari-hari dalam menjalani BLW bersama bayi kami, serta rangkuman pengetahuan mengenai BLW dari sana sini, termasuk dari buku "Baby-Led Weaning: Helping Your Baby To Love Good Food" (2008) dengan kapasitas saya sebagai penerjemah buku tersebut dan sebagai ibu dari bayi yang sejak umur 6 bulan menjalani BLW. Latar belakang pendidikan saya ilmu Manajemen, sangat jauh dari ilmu gizi atau kedokteran. Jadi, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk memperkaya pengetahuan Anda. Dengan segala kerendahan hati, saya sangat terbuka terhadap masukan dan pertanyaan. Semoga kita bisa berdiskusi bersama dan semoga blog ini bermanfaat :)

3 komentar:

  1. sy baru tau soal BLW ini dr postingan temen sy langsung tertarik trus langsung searching...
    kayanya pas banget dprakteki sm anak k2 sy ini...soalnya,(sblom tau BLW)sy ko rada heran knp kalo stiap dsuapin tu anak nolak mulu tp begitu antusias sama makanan yg kita makan maen comot aja dmasukin mulut,trus jd penasaran sy coba aja dkasih nasi dpiring...eh ko lahap banget ya
    pertamanya si takut tu anak kselek,tp ko engga ya....
    seudah sy tau soal BLW ini jd ga ragu lg buat praktekinnya,tp mohon penjelasan lebih lanjut lg soal BLW ini biar hati sy lebih mantap...tq infonya...

    BalasHapus
  2. halo Mom Ceuyaa. salam kenal ya.
    baca-baca dulu aja Mom biar makin mantep. insyaAllah blog ini dikit2 akan saya update :) videonya juga banyak di you tube.

    BalasHapus
  3. aduh maaf ya ini postingan jadinya kok 3 paragraf terakhir tulisannya caps lock semua. padahal pas ngetik nggak. udah diedit tetep aja gitu jadinya :(

    BalasHapus