Selasa, 11 Oktober 2011

Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Bayi

Dari forum di internet banyak dibicarakan mengenai ketakutan ibu bahwa bayinya yang hanya minum ASI bisa jadi kekurangan zat besi. Sayangnya, yang nakut-nakutin itu ga jarang adalah Dokter Spesialis Anak (DSA) yang ngga pro-ASI, jadi bisa ditebak solusi instannya: susu formula. Meski ada juga yang menyarankan memberi suplemen zat besi, tapi ngga setiap bayi mau dipaksa minum obat-obatan atau suplemen seperti itu. 
Sebelum mengambil tindakan, artikel hasil rangkuman dari www.wholesomebabyfood.com ini mungkin perlu Anda baca:

Siapa yang lebih berrisiko kekurangan zat besi?
1. Bayi yang lahir prematur; simpanan zat besi dibangun dalam beberapa bulan terakhir kehamilan.2. Bayi yang memiliki berat badan lahir rendah, baik yang kehamilannya sudah genap bulan (full-term) 
3. Bayi yang status gizi ibunya buruk selama kehamilan atau yang memiliki diabetes.

Jadi berapa lama simpanan zat besi dalam tubuh bayi bertahan? Bagaimana dengan bayi yang minum ASI? Baik bayi yang minum susu formula dan ASI dan lahirnya genap bulan (bukan prematur), simpanan zat besi terpelihara dengan baik sampai 6 bulan pertama dan akan makin berkurang, tapi tidak tiba-tiba menghilang begitu saja! Bayi yang diberi susu formula jarang berrisiko kekurangan zat besi karena jumlah zat besi dalam susu formula cukup tinggi. Bayi yang ASI eksklusif jarang juga berisiko untuk anemia terutama jika bayi tidak diperkenalkan makanan padat lebih awal dari 6 bulan.

Memperkenalkan makanan padat terlalu dini pada bayi sebenarnya dapat menghambat kadar zat besi pada bayi; paling sering hal ini terjadi pada bayi yang disusui. Jika bayi ASI eksklusif, maka bayi yang mendapatkan semua besi yang dibutuhkan sampai sekitar 6 bulan.

"Kebanyakan bayi menyusui tidak memerlukan air, vitamin, atau besi selain dari ASI untuk setidaknya 6 bulan pertama. ASI menyediakan semua cairan dan nutrisi yang dibutuhkan bayi agar tetap sehat. Saat bayi berusia 6 bulan, bagaimanapun, Anda harus mulai untuk memperkenalkan bayi Anda makanan yang mengandung zat besi. Dokter anda akan meresepkan vitamin D atau suplemen zat besi jika ada kebutuhan untuk itu." American Academy of Pediatrics. A Woman’s Guide to Breastfeeding” AAP Breastfeeding Guide.

"Kekurangan zat besi jarang terlihat pada bayi ASI selama enam bulan pertama kehidupan. Zat besi ada dalam susu Anda. Meskipun susu manusia tidak mengandung banyak zat besi, tapi sangat baik diserap. Sekitar 50 persen dari zat besi dalam ASI diserap, dibandingkan dengan hanya 7 persen dari penyerapan susu formula, dan 4 persen dari penyerapan sereal bayi (Dallman,1986). Karena simpanan zat besi bayi yang lahir genap bulan mulai berkurang sejak usia sekitar enam bulan, makanan padat dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan bayi Anda untuk meningkat zat besi dan protein pada saat itu." Debbi Donovan - Direktur ParentsPlace.com dan juga Dewan Laktasi Bersertifikat. Konsultan. Parent's Place Lactation Consultant.

"Besi di dalam ASI manusia diserap dengan baik oleh bayi. Diperkirakan bahwa bayi dapat menggunakan lebih dari 50% dari besi dalam ASI dibandingkan dengan kurang dari 12% zat besi dalam susu formula. Jumlah besi dalam susu sapi rendah, dan bayi kurang menyerap susu sapi. Pemberian Makanan untuk bayi juga dapat mengakibatkan perdarahan gastrointestinal. Untuk alasan ini, susu sapi tidak boleh diberikan pada bayi sampai mereka minimal 1 tahun. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk menyusui bayi secara eksklusif ASI selama enam bulan pertama kehidupan. 
Kebutuhan zat besi bayi:
usia 0-6 bulan: 0.27 miligram per hari.
usia 7-12 bulan: 11 miligram per hari.

National Institutes of Health - Office of Dietary Supplements menyarankan untuk mulai memperkenalkan makanan padat yang kaya zat besi setelah bayi umur 7 bulan:
1. ASI / susu formula yang diperkaya zat besi
2. dried beans
3. labu
4. ubi
5. brokoli
6. jamur
7. daging sapi & unggas (ayam, hati ayam, kalkun)
8. sayuran (bayam, brokoli, beet, tomat)
9. kuning telur
10. buah kering (figs, apricots, prunes, raisins)
11. prune juice
12. tofu
13. biji-bijian (cooked cracked wheat, wheat germ, cornmeal, millet, brown rice, farina, bran, breads, iron fortified cereals)
14. blackstrap molasses
15. brewer's yeast
16. ikan bercangkang (kerang, udang)
17. tuna, sarden, salmon

Vitamin C membantu penyerapan zat besi, jadi pastikan anak Anda juga mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin C seperti: buah-buahan sitrus (jeruk), berries (stroberi, blackberry, blueberry) - yang sebaiknya diberikan setelah umur 1 tahun, sayuran hijau, peach, apel, pisang, tomat. 

Ingat, selalu konsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak ketika memperkenalkan MPASI, terutama untuk makanan yang berpotensi memicu alergi pada bayi.

sumber:
http://wholesomebabyfood.momtastic.com/Iron.htm

2 komentar:

  1. Hai, setahu saya bayi asi - ex berisiko u/ adb, karena itu mulai usia 4 bln jk ada tanda2 adb siberikan suplemen zat besi, tapi hal itu bukan berarti mengganggu asi exclusifnya. . Tidak semua dsa merekomendasikan sufor kok, malah justru banyak yg pro asi sekarang, contoh d twitter ada dr @fransiscahandy @drtiwi @hardiono @dr_piprim dan masi banyak lagi. .

    BalasHapus
  2. Mungkin tiap umur bayi berbeda-beda ya kebutuhannya mereka terhadap zat besi, teman-teman boleh deh baca buat tambah ilmu artikel tentang perkembangan bayi di sini

    BalasHapus